Dihidupkan Kembali Situ Bagendit, Harapan Akan Menjadi Ikon Pariwisata Baru Garut

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diharapkan bagi kawasan wisata Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat, baru-baru ini selesai direvitalisasi upaya dilakukan untuk bisa menjadi ikon pariwisata baru guna mendorong pertumbuhan ekonomi setempat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, menerangkan pihaknya telah menyelesaikan revitalisasi pada kawasan wisata Situ Bagendit senilai Rp87,73 miliar.

SCAN DISINI FREE VOUCHER 200RB




This image has an empty alt attribute; its file name is selesai-direvitalisasi-situ-bagendit-diharapkan-jadi-ikon-pariwisata-baru-garut-bFjr6susCg.jpeg
"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Basuki.






Revitalisasi dilakukan pada kawasan Situ Bagendit oleh Kementerian PPUR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya. Penataan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Garut pada 26 April 2019.

Penataan dimulai pada Situ Bagendit November 2020 dan selesai pada 2022. Anggaran penataan kawasan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp87,73 miliar hal ini dilaksanakan secara kontrak tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2020-2021 dengan Kontraktor Pelaksana PT Adhi Karya.
Penataan yang dilakukan dan Situ Bagendit di atas lahan seluas 2,8 hektare yang terbagi dalam enam zona. Zona 1 diperuntukan untuk wisata publik, Zona 2 diperuntukan untuk area kuliner, Lalu Zona 3 sebagai area green school, Zona 4 untuk area komersil, Selanjutnya Zona 5 bagi area water sport dan Zona 6 area untuk masjid serta konservasi. Ruang lingkup pekerjaan antara lain here meliputi pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman bermain, pusat kuliner, taman teratai, restoran, masjid terapung, dan jembatan swafoto.

Kepala BPPW Jawa Barat Oscar Siagian menjelaskan revitalisasi Situ Bagendit merupakan kolaborasi antara Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut. “Dalam penataan kawasan ini, Kementerian PUPR juga melibatkan Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar WIlayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung,” Kata Oscar.

Oscar memberikan penjelasan BPPW Jawa Barat melakukan pembangunan di atas permukaan, yakni penataan kawasan. Sedangkan, BBWS Cimanuk Cisanggarung melaksanakan pembangunan di badan air dan di batas sempadan guna menjaga keberlanjutan fungsi situ terhadap pelayanan SDA.

Sementara dengan Pemkab Garut berperan dalam menertibkan keramba apung yang menjamur di Situ Bagendit. Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi mengatakan bahwa Situ Bagendit sebagai kawasan lindung yang dimanfaatkan pula sebagai kawasan wisata fungsinya harus berjalan beriringan antara fungsi untuk memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi ekonomi.

“BBWS Cimanuk Cisanggarung melakukan perlindungan dan pelestarian sebagai bentuk kegiatan konservasi melalui pengelolaan sarana dan prasarana di badan air di batas sempadan guna menjaga keberlanjutan fungsi situ terhadap pelayanan SDA,” ungkap Ismail.

Penataan Kawasan Situ Bagendit dapat diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan kembali menggiatkan pariwisata di Kabupaten Garut. Kawasan Situ Bagendit telah dibuka bagi masyarakat umum pada libur Lebaran 2022 lalu dan mendapatkan antusiasme besar oleh masyarakat.

Berdasarkan data Pemkab Garut, hari kedua pada libur Lebaran dapat tercatat pengunjung Situ Bagendit mencapai 10 ribu wisatawan. Menawarkan dengan harga tiket dipatok Rp10 ribu bagi dewasa dan Rp5 ribu bagi anak-anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *